Banner PUPR OKI HUT RI 80

Dua Dekade INKANAS: Dari Dojo Sederhana di Fakfak, Lahir Karateka Tangguh

Atlet INKANAS Cabang Fakfak saat berlaga pada Kejurnas Karate di Jombang, Jawa Timur, 2026. (Foto: INKANAS Fakfak)

Reporter: Imran Alwi. Fuad

FAKFAK, PAPUA BARAT, PUKANEWS.COM – Di sebuah dojo sederhana di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, suara kiai kerap terdengar lantang. Puluhan anak muda berbaris rapi, menekuk lutut, mengatur napas, dan menghentakkan kaki di lantai dojo. Dari sinilah, selama 20 tahun terakhir sejak berdirinya Institut Karate-do Nasional (INKANAS), lahir generasi karateka Fakfak yang tangguh dan mengharumkan nama daerah hingga ke tingkat nasional.

Institut Karate-Do Nasional (INKANAS) sendiri, diseluruh tanah air Indonesia genap telah berusia 20 tahun pada 28 Agustus 2025.

Perjalanannya ini bukan hanya tentang mengoleksi medali, tetapi juga menorehkan jejak pembinaan yang melahirkan karakter dan harapan bagi generasi muda di Kabupaten Fakfak.

Dari Fakfak untuk Indonesia

Nama Fakfak mungkin jarang disebut dalam peta besar olahraga nasional. Namun, para karateka dari ujung Papua Barat ini berkali-kali telah membuktikan diri. Mereka pernah menjadi Juara Umum Kejurda Piala KNPI, meraih emas dan perunggu di Kejurnas Piala Gubernur Jawa Timur, hingga mengangkat Piala Bupati Jombang. Bahkan, atlet Fakfak pernah menembus final best of the best di level nasional—prestasi yang membanggakan untuk sebuah dojo di daerah.

“Karate bukan sekadar olahraga, tapi jalan untuk membentuk karakter,” ujar Senpai Zulkifli La Ode Hilu, S.P., MM, pendiri INKANAS Fakfak kepada media ini Selasa (27/8/2025).

“Kami ingin anak-anak di Fakfak percaya diri, punya disiplin, dan siap bersaing dengan siapa pun,” tambahnya.

INKANAS Fakfak Lahirkan Atlet Terbaik

Dari matras Fakfak, muncul nama-nama seperti Sumyati Bauw dan Rani Usman. Pada 2006 lalu, keduanya menyabet predikat atlet terbaik putri di Kejurnas Karate di Yogyakarta, lalu menorehkan prestasi gemilang di Kejuaraan Mahesa di Manado. Atlet putra pun seperti Achmad Mawia Kiliwalaga, Muhamad Khoirul Nasikin, Fadli, Mahdi, Martinez, Longginus dana beberapa Atlet putra turut membawa harum nama Fakfak di berbagai kejuaraan bergengsi.

Namun, kisah sukses itu tidak hanya berhenti di arena pertandingan. Banyak lulusan INKANAS Fakfak yang kini mengabdi di TNI-Polri, Brimob, hingga sektor perbankan. Tak sedikit yang diterima melalui jalur prestasi, berkat piagam karate yang pernah mereka raih.

Dukungan Orang Tua, Kunci Konsistensi

Di balik prestasi para karateka, ada peran orang tua yang mempercayakan anak-anak mereka untuk ditempa/di didik lewat olahraga beladiri karate.

“Kami melihat karate bukan hanya melatih fisik, tapi juga mental. Anak-anak jadi lebih disiplin dan punya tujuan,” kata salah seorang orang tua atlet menceritakan kepada media ini saat menyaksikan anaknya bertanding.

Pada 2023 lalu, bukti konsistensi itu kembali terlihat. INKANAS Fakfak menyapu bersih medali di Kejurda Wondama. Euforia kemenangan terasa bukan hanya di kalangan atlet, tetapi juga masyarakat yang bangga melihat anak-anak di daerah Fakfak ini mampu berdiri di podium juara.

Semangat 20 Tahun Lahirnya INKANAS

Kini, di usia dua dekade, INKANAS Fakfak bertekad melangkah lebih jauh. Pembinaan atlet akan terus ditingkatkan, pelatih berkomitmen mengasah kualitas latihan, dan harapan baru dipasang: melahirkan karateka Fakfak yang mampu bersaing di panggung internasional.

“Perjalanan ini belum selesai. Dojo akan terus menjadi rumah pembentukan generasi yang tangguh, jujur, dan berprestasi,” tegas Zulkifli.

Dua puluh tahun INKANAS, Kabupaten Fakfak adalah bukti bahwa dari sebuah dojo kecil di Papua Barat, semangat juang bisa melahirkan cerita besar. Bukan hanya soal medali, tetapi tentang bagaimana olahraga mampu mengubah arah hidup generasi muda. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *